Aku+Mereka=Kami

Hari ini sejak pagi mendung menggelayut di langit Jakarta. Gedung-gedung pencakar langit dan kubah Masjid Istiqlal jadi terlihat samar dari Gedung 2 Lantai 7 ini. Tampaknya November Rain segera tiba. Mungkin berniat mengiringi kepergian kami dari ibukota, sebentar lagi.

Masing-masing sepersekian detik, kupandangi wajah-wajah mereka yang sedang terlelap. Wajah-wajah yang menghiasi hari-hari magang selama delapan bulan ini. Ah… baru kusadari, tak akan ada lagi banyolan konyol mereka dari pagi hingga pulang kantor nanti.

Di sini, kami tak bernaung di bawah suatu subdit. Kami hanya menempati ruang tak bernama yang berisikan dus-dus buku hasil sensus. Ya, kami dikumpulkan di sini sebagai petugas sensus buku. Dan kini ketika kegiatan itu selesai, kami kembali ‘terlantar’. 😦 Di sini, kami hanyalah remah roti, debu kaki, atau kerak nasi di sendok Rice Cooker. Begitulah perumpamaan kami. v_v

Meeting *ceileh*
Meeting *ceileh*
Briefing
Briefing
Lembrurrr~
Lembrurrr~
Daily Life *hufth*
Daily Life *hufth*
'Terlantar' versi Kami
‘Terlantar’ versi Kami

Hidup memang berkasta-kasta, termasuk dunia magang. Dan kalau dirunut, kamilah yang berada di kasta terendah. Hari-hari kami lewati tanpa konsinyasi ke hotel mewah, atau TL (Tugas Luar) ke berbagai ibukota provinsi. Hingga kalau ada keperluan apapun di luar kantor, kami menyebutnya TL, meski itu hanya jajan cakwe di depan SMP samping kantor. Tapi aku rasa, begitulah cara kami bersyukur. :’)

Tak seperti kawanan di subdit-subdit lain, jumlah kami paling banyak. Tapi mulut kami jauh lebih banyak ketika kami tertawa ngakak. Bersama, kami saling bully dengan berbagai sumpah serapah maupun kata-kata jorok nan sadis. Sungguh, sangat tak baik untuk perkembangan janinku. (_ _”)> Walau kami tahu, kami hanya bercanda. Tapi itulah cara kami membunuh waktu dan pekerjaan di kantor pusat ini.

Rame :D
Rame πŸ˜€

Dan… Sebentar lagi kami akan menuju kabupaten yang menjadi tempat tugas kami masing-masing. Terpisah jarak dan waktu. Tapi apa kami peduli dengan perpisahan ini? Akankah kelak kami mengenang hari ini walau hanya sesaat? Aku pun tak tahu pasti. Aku hanya bisa berharap, suatu hari nanti, sedikit demi sedikit, paling tidak, kami dapat menjelma menjadi sepotong roti, debu bintang, atau rengginang. πŸ˜€

Selamat menempuh hidup baru, teman-teman! Selamat bertugas di medan perang yang sesungguhnya! πŸ˜‰

On Batik Day :)
On Batik Day πŸ™‚

Leave a comment